Chapter 2

22.01 luthfikarim 0 Comments

Donat Alcapone dan Jutaan Almond


Setengah jam aku menunggu ia datang di salah satu gerai franchise  yang berada di salah satu pusat perbelanjaan elektronik terbesar di kota Bandung. Kumainkan handphone sembari berfikir apa yang akan terjadi selanjutnya. pikiranku menbak nembak apa yang harus kukatakan jika bertemu dengannya.

"Kalau ketemu ngomong apa yah?", ujarku dalam hati.
"Tinggal ngobrol lah bego', ajak ngobrol bola kek, film kek, novel kek apapun lah yang penting ngomong..." ,hati yang lain menjawab.
"Boro-boro ngobrol sama cewe. ngobrol sama temen cowo aja lo masih gagu.."

Dari obrolan hati yang berkhayal tadi, ada notifikasi line yang masuk ke HP ku.

"Aku udah di depan, wait yah .."
"sip, aku udah di tempat .."
"okaay"

Hatiku semakin tidak karuan. Mulai gugup apa yang harus aku lakukan jika bertemu dengannya.
Mulailah aku berspekulasi akan apa yang terjadi dalam 10 menit kedepan. Dimulai dari yang pertama adalah dia ketekuatan liat mukaku dan kabur ninggalin. oke ini sangat lebay. Spekulasi kedua adalah dia datang dengan muka jijik sambil menatapku dan merendahkanku. oke yang kedua kayak sinetron.
Spekulasi ketiga adalah dia datang dan cuek sambil main handphone menganggap ga ada orang lain selain kehidupannya. mungkin sih.

"Kamu pake baju apa kak? duduk dimana?"
"Pake kemeja biru kotak-kotak duduk depan cashier.."
"oke keliatan, aku kesana"

deg. Jantungku mulai memompa darahnya semakin kencang. "Ah aku udah ga peduli lagi dengan hasil spekulasiku , hadapi sajalah udah di tengah jalan ini"

"Kak Lutfi?"

Perempuan itu datang. Dengan jilbab abunnya yang dipadukan dengan sepatu vans hitam dan dai mempunya pipi membulat. Damn. Habis sudah aku sekarang. Apa yang harus kulakukan?

"Eh iya, sok duduk duduk..."
"Maaf kak lama yah nunggunya? tadi gojeknya lama soalnya ga ada yg pick-up"
"Ga kok baru 10 Menit" ( Aslinya 30 Menit)
"hehehe..., Yaudah aku mesen dulu yah"
"iyasok"

Kualihkan perhatianku dengan bermain Handphone dan membuka Instagram untuk menghilangkan kegugupanku.
Dia datang dan membeli sebuah minuman dan 2 Alcapone.

"Banyak banget donatnya" ujarku kepadanya.
"He'uh, aku suka banget sama almond di alcapone. aku suka makan almondnya dulu trus akhirnya habis aja almondnya sampe donatnya ga kemakan. hahaha"
"Doyan apa laper bu? hahaha"
"Doyan!! soalnya enak banget! cobain geura"
"Gak ah aku ada nih J.Club pas beli Iced Chocolate tadi"
"ohh..."

Setelah itu dia mulai cerita tentang apapun yang ingin dia ceritakan sampe aku lupa apa aja sangking banyaknya percakapan (Menurutku) tapi sebenernya sih percakapannya ga banyak-banyak amat.

"Eh, yuk ke bioskop sekarang. Beli tiket ntar kehabisan malah ga dapet tempat duduk lagi" kataku kepada dia.
"Sebenernya sambil nunggu mang gojek tadi aku udah mesenin via web jadi gausah ngantri lagi ntar tinggal dicetak aja"
"ehhh,bayranya gimana?" ku bingung karena baru kali ini make via app or web jadi keliatan katroknya. Hahahaha
"Gampanglah, lagian kan aku yang ngajak"
"Eh yaudah ntar aku bayarin makan"
"emang nonton yang jam berapa?" kataku bertanya.
"14.45"
"sekarang jam 14.00 masih ada waktu lah yah. disini dulu aja. dariapada gajelas disana"
"okaay, kalau gitu aku mesen donat lagi"

Tanpa kusadari donatnya udah habis. tapi masih nyisain donatnya. Akhirnya dia order lagi donat yang sama 2 buah.

"ni anak beli donat kok jenis yang sama terus" gumamku dalam hati.

Dia kembali dari kasir dan membawa 2 alcapone.

"hemmmmm, enakkkk..."
"kenapa beli alcapone lagi?"
"gapapa suka aja..."

Kembali kami bercakap-cakap sampai akhirnya kami memutuskan untuk cabut ke bioskop. dari perkenalan ini aku tau kalau dia adalah pencinta donat alcapone dengan almond. dengan jutaan perasaan yang ada yang akan membawaku terbang mencari apa yang sebenernya aku cari.

04/05/2016
Chapter 2 End

Chapter 3


0 komentar: